Oleh:
Hanan Hanapi 102365
Ani Masruchah 117907
Maya Sudarwati 1271272
Mahasiswa
STKIP PGRI Jombang
Hasil
Penelitian Pada Program Kreativitsa Mahasiswa Bidang Penelitian
Abstrak
Banyak hal yang dibutuhkan pelaku – pelaku ekonomi
(pengusaha) di Jombang untuk menghadapi persaingan dari negara lain. Dalam
mempersiapkan UMKM/IKM Jomabang agar siap menghadapi persaingan dari negara
lain bahwa: 1. Peran pemerinta, 2. Promosi dan Inovasi, 3. Dukungan financial,
4. Strategi pemasaran dan 5. Membangun kemitraan. Dengan memenuhi langkah –
langkah tersebut akan sangat membantu UMKM/IKM dalam bersaing dan terutama
mempersiapkan sikologi pengusaha dalam menghadapi persaingan global.
Pengetahuan dan pengalaman juga ikut andil dalam membentuk kesiapan UMKM/IKM.
Banyak program pemrintah yang memberi tambahan pengalaman dan ilmu kepada
sebagin UMKM/IKM di Jombang demi mempersiapka UMKM Jombang.
Kata Kunci: Persaingan global, UMKM dan kesiapan.
1.
Pendahuluan
Perkembangan
Entrepreneurship
di Indonesia pasca reformasi sampai tahun 2012 memang sangat menggembirakan. Tercatat di tahun 2012
per Pebruari oleh Badan Pusat Staistik jumlah wirausaha di Indonesia mencapai
43,84 juta orang. Itulah angka tertinggi perkembangan jumlah wirausaha mulai
reformasi sampai tahun 2012. Akan tetapi dibalik itu semua, perkembangan
ini memerlukan berbagai upaya yang tidak ringan karena harus merubah pola pikir
masyarakat secara perlahan
dari sifat konsumtif menuju sikap produktif, dari orientasi Sumber Daya Alam
kepada sumber daya manusia. Kemakmuran negara tidak lagi terletak pada kekayaan
Sumber Daya Alam yang melimpah akan tetapi terletak pada brain (kecerdasan),
dream (mimpi), spirit, dan confidence (rasa percaya
diri) (Triyono, 014).
UMKM telah membuktikan atau mengaktualisasikan ke
kekuatan sektor ekonomi non formal atau ekonmi rakyat kecil pada masa krisis
moneter. Selama masa krisis ekonomi hingga kini, keberadaan UMKM mampu sebagai
faktor penggerak utama ekonomi Indonesia (Prasetyo, 2008). Pada tahun 2002,
dari sekitar 40 juta pelaku usaha, 39 juta diantaranya usaha mikro, 640 ribu
unit usaha kecil, 70 ribu usaha menengah dan 11 ribu usaha besar (Krisnamurti,
2003)
Banyaknya masyarakat Jombang yang memiliki jiwa
wirausaha dan tingkat kreativitas tinggi, dibuktikan dengan banyaknya UMKM yang
ada di Jombang. Tercatat pada arsip Dinas Koperasi dan UMKM Jombang bahwa
Jombang memiliki 2.987.524 UMKM. Usaha mikro kecil menegah yang dimaksud
merupakan segala jenis usaha yang memiliki penghasilan. Namun UMKM yang akan
merasakan ketatnya prsaingan pada akhir tahun 2015 nanti merupakan UMKM yang
memiliki proses kreatifitas, usaha dan berpenghasilan atau bisa di sebut
Industri Kecil Menengah (IKM). Untuk IKM di Kbupaten Jombang ± 250 IKM dari
setiap jenis IKM yang ada di Jombang. sangat beruntunnglah Kabupaten Jombang
memiliki IKM/UMKM yang terbilang cukup banyak, karena UMKM
sebagai sektor ekonomi nasional yang sangat strategis dalam pembangunan ekonomi
kerakyatan (Sholeh, 2013)
Pada tanggal 31 Desember 2015, Indonesia Khususnya
Kabupaten Jombang akan menjamu banyak pengusah ataupun tenaga ahli dari negara
ASEAN lainnya. Dalam dunia moderen suatu negara sulit untuk memenuhi seluruh
kebutuhannya sendiri tanpa kerjasama dengan negara lain (Soelistyo, 1983).
Produk – produk luar negeri (impor) untuk saat ini sudah sangat mudah di
temukan di Indonesia. semenjak diberlakukannya ACFTA, dan dengan keadaan yang
seperti ini akan menekan pelaku – pelaku ekonomi kecil dan menengah untuk
selalu berinovasi dan meracik produknya dengan kreatifitas. Namun, pada era
globalisasi saat ini dan mendatang, peran keberadaan UMKM semakin penting yakni
sebagai salah satu sumber devisa ekspor non-migas Indonesia, (Tambunan, 2002).
Banyak hal yang dibutuhkan pelaku – pelaku ekonomi
(pengusaha) di Jombang untuk menghadapi persaingan dari negara lain. Dalam
mempersiapkan UMKM/IKM Jomabang agar siap menghadapi persaingan dari negara
lain bahwa: 1. Peran pemerinta, 2. Promosi dan Inovasi, 3. Dukungan financial,
4. Strategi pemasaran dan 5. Membangun kemitraan (Abdillah, 2010) sangat
dibutuhkan oleh pengusaha – pengusaha di Jombang. Selaku setakeholeder di
Kabupaten Jomabng, sangat perlu melakukan pengembangan dan pendampingan
terhadap UMKM Jombang. Dukungan dari pemerintah akan membangut rasa percaya
diri pada pengusaha – pengusaha Jombang dalam menghadapi pengusaha – pengusaha
di negara lain.
2.
Usaha Mikro Kecil Menengah
Hinga saat ini defenisi UMKM sendiri masih memiliki
keberagaman versi seperti yang tertea pada tabel 1 di bawah ini. Winarko
berpendapat bahwa Usaha Mikro Kecil Menegah (UMKM) merupakan segala jenis usaha
yang memiliki penghasilan minimal 5 juta perbulan hingga 100 Juta perbulan.
Namun, Suloso mengatakan bahwa usaha kreatif masyarakat merupakan Industri Kecil
dan Menengah (IKM) yang memiliki proses produksi baik mulai dari bahan baku
menjadi bahan setengah jadi, bahan baku hingga menjadi produk jadi atau-pun
bahan setengah jadi menjadi bahan jadi.
Tabel 1.
Ragam Pengertian UMKM Menurut Beberapa Lembaga Peneliti
Lembaga
|
Istilah
|
Batasan Pengertian Secara
Umum
|
UU No. 9/95 (Usaha Kecil)
|
Usaha Kecil
|
Aset ≤ Rp 200 juta di luar
tanah dan bangunan atau Omset ≤ Rp 1 milyar per tahun
|
INPRES No.10/1999
|
Usaha Menengah
|
Memiliki kekayaan bersih Rp
200 juta – Rp 10 milyar (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha).
|
Badan
Pusat Statistik (BPS)
|
Usaha Mikro
|
Pekerja < 5 orang termasuk
tenaga kerja keluarga
|
Usaha
Kecil
|
Pekerja 5 – 9 orang
|
|
Usaha
Menengah
|
Pekerja 20 – 99 orang
|
|
Menteri Negara Koperasi dan
UKM
|
Usaha Kecil
|
Aset < Rp 200 juta di luar
tanah dan bangunan
Omset < Rp 1 milyar/tahun
atau independen
|
Usaha
Menengah
|
Aset > Rp 200 juta atau
Omset Rp 1–10 milyar per tahun
|
|
Bank Indonesia (BI)
|
Usaha Mikro
|
Dijalankan oleh rakyat miskin
atau dekat miskin, bersifat usaha keluarga, menggunakan sumber daya lokal,
menerapkan teknologi sederhana
dan mudah keluar masuk industri
|
Usaha
Kecil
|
Aset < Rp 200 juta atau
Omset Rp 1 milyar
|
|
Usaha
Menengah
|
Untuk kegiatan industri, Aset
< Rp 5 milyar, untuk lainnya (termasuk jasa), Aset <Rp 600 juta diluar
tanah dan bangunan atau Omset < Rp 3 milyar per tahun.
|
|
Bank
Dunia
|
Usaha Mikro
|
Pekerja < 10 orang, Aset
< $100.000 atau
Omset < $100.000 per tahun
|
Usaha
Kecil
|
Pekerja < 50 orang, Aset
< $ 3 juta atau
Omset < $ 3 juta per tahun
|
|
Usaha
Menengah
|
Pekerja < 300 orang, Aset
< $ 15 juta atau
Omset < $ 15 juta per
tahun
|
|
Staley & Morse
(Modern Small Industry)
|
Usaha Mikro
|
Pekerja 1 – 9 orang
|
Usaha
Kecil
|
Pekerja 10 – 49 orang
|
|
Usaha
Menengah
|
Pekerja 50 – 99 orang
|
|
Anderson
Tommy D. (University of Gothenberg Sweden)
|
Usaha Mikro
|
Pekerja 1 – 9 orang (Usaha
Kecil I)
|
Usaha
Kecil
|
Pekerja 10 – 19 orang (Usaha
Kecil II)
|
|
Usaha
Menengah
|
Pekerja 100 – 199 orang
(Besar – kecil)
Pekerja 201 – 499 orang
(Kecil – menengah)
Pekerja 500 – 999 orang
(Menengah – menengah)
Pekerja 1000 – 1999 orang
(Besar – menengah)
|
|
Prasetyo P. Eko
(Peneliti)
|
Usaha Mikro
|
Pekerja 1 – 9 orang (industri
kerajinan rumah tangga)
|
Usaha
Kecil
|
Pekerja 5 – 20 orang (industri
kecil dengan mesin)
Pekerja
10 – 49 orang (industri kecil tanpa mesin)
|
|
Usaha
Menengah
|
Pekerja 50 – 99 orang
(industri menengah)
|
Sumber : (Praasetyo, 2008)
Tidak dapat dipungkiri bahwa UKM mempunyai peran
penting dalam pembangunan ekonomi. Disamping itu UKM mempunyai kontribusi
terhadap penyerapan tenaga kerja (tamunan, 2005). Basri, 2003 dalam arif
mengemukakan bahwa UKM di Indonesia dapat bertahan dai masa krisis ekonomi
disebabkan oleh 4 hal, yaitu: 1. Sebagai
UKM yang menghasilkan baran – barang konsumsi (consumer need), khususnya
yang tidak tahan lama, 2. Mayoritas UKM mengandalkan non-banking finaceing
dalam aspek pendanaan usaha, 3. Pada umumnya UKM melakukan sepesialisasi produk
yang ketat, dalam arti hanya mempproduksi barang dan jsa tertentu saja, 4.
Terbentuknya UMKM baru sebagai akibat dari banyaknya pemutusan hubungan kerja
di sektor formal.
3.
ASEAN Economy Community
Dengan datangnya MEA pada akhir tahun ini akan menguji
UMKM Indonesia Khusunya Jombang. Menko dalam rapat kerja mentri perindustrian
menyampaikan mengenai elemen pilar AEC blueprint rencana aksi dan target
waktu hingga tahun 2015: 1. Pasar tunggal dan basis produksi regional, 2.
Kawasan beredaya-saing Tinggi, 3. Kawasan dengan pembangunan Ekonomi yang
merata, 4. Integrasi dengan perekonomian Dunia. Dalam buku menuju ASEAN
Economic Community departemen perdagangan Indonesia menjelaskan dalam
perjanjian blueprint terdapat 6 pilar yaitu: 1. Arus bebas barang, 2.
Arus bebas jasa, 3. Arus bebas Investasi, 4. Arus modal yang lebih bebas, 5.
Arus bebas tenaga kerja terampil, 6. Sektor prioritas integritas.
Arus bebas jasa, merupakan konsep peredaran barang
yang secara liberal yang akan tanpa dikenakan bea cukai pada setiap negara yang
telah tergabung dalam ASEAN. Dalam
peredaran arus barang pada setiap kelompok negara yang tergabung di ASEAN di
himbau agar meningkatkan fasilitas perdagangan yang diharapkan mampu
memperlancar arus perdagangan ASEAN. Maka akan tercipta pasar tunggal atau yang
disebut singel window pada daerah ASEAN. Pada pasar tunggal akan benar –
benar mempertarungkan kualitas produk dan inovasi – inovasi yang di berikan
produsen.
Selma ini pasar indonesia pada negara – negara lain
cukup besar. pada tahun 2011 indonesia mampu melakukan ekspor ke negara Uni
Emirt hingga 10%, pada Uited states 8% sedangkan pada negara ASEAN mencapai
hingga 66% dan 16% pada negaraa lain ,(menko, 2015 disampaikan pada rapat kerja
departemen perdagangan Indonesia). Deputi Bidang koordinasi kerjasama Ekonomi
Internasional kementrian koordinator bidang perekonomian menambahkan bahwa
untuk sektor arus barang Indonesia masih aman dalam persaingan kepada negara –
negar ASEAN yang patut di garis bawahi pada persaingna arus jasa, dikarenakan
masih banyak pelayanan yang diberikan kepada konsumen yang belum mkasimal.
Terbukti pada pengusaha di Jombang menyatakan siap bersaing kepada negara ASEAN
dalam tingkatan kualitas produk seperti yang tertera pada tabel 2 menerangkan
mengenai faktor yang mendukung kesiapan UMKM.
Kualitas produk dan harga akan sangat mempengaruhi keputusan konsumen
dalam memilih produk. Namun tidak semua produk yang memiliki harga murah akan
diburu konsumen. Melihat perkembangan masa, dimana masyarakat akan lebih
mementingkan gengsi dan persepsi bahwa barang yang memiliki harga mahal
merupakan barang yang berkualitas tinggi. Seperti yang dipaparkan oleh Rozan
pemilik UMKM pengerajin kayu limbah “masyarakat sekarang ini pintar dalam
memillih produk, jadi gag melulu produk yang dibandrol dengan harga yang murah
terus laku keras di pasaran, tapi bisa saja sebaliknya”.
Tabel
2.
Faktor
yang mendukung kesiapan UMKM
No
|
Nama UMKM
|
Kualitas Produk
|
Modal
|
Jaringan Pasar
|
Pemasaran
|
SDM
|
1
|
Dua Putra
|
√
|
√
|
|||
2
|
Rumah Batik
|
√
|
√
|
|||
3
|
Cahaya Ilahi
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
4
|
Rozan Art
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
5
|
Sekar Jati
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
6
|
Rejeki
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
7
|
Mandiri
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
8
|
Takoto
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
9
|
MLY Shoes
|
√
|
√
|
√
|
||
10
|
RR Jaya
|
√
|
√
|
√
|
√
|
|
11
|
Kurniarum
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
12
|
Karya Inti Sukses
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
13
|
Favorit
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
14
|
Yen Collection
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
15
|
Griya Manik
|
√
|
√
|
√
|
√
|
|
16
|
Angel
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
17
|
RT Craft
|
√
|
√
|
|||
18
|
Karya Bagas Jaya
|
√
|
√
|
|||
19
|
Kaffah
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
20
|
JP Collection
|
√
|
√
|
√
|
Banyak faktor pendukung sehingga mengantarkan kesiapan
pada UMKM di Kab. Jombang. 20 UMKM sebagai objek penelitian menyatakan siap
menghadapi MEA. Faktor yang sangat mendukung dalam kesiapan UMKM ialah kualitas
produk, semua UMKM yang diteliti menyatakan memiliki kualitas produk yang siap
saing dengan produk lain. Selain kualitas produk pengusaha Jombang juga
didukung dengan kemampuannya pada bidang permodalan, walau masih ada bebereapa
pengusaha/UMKM yang memiliki kesulitan dalam bidang permodalan. Lain dari
permodalan ada faktor pendukung yang sangat mempengaruhi ialah pasar dan
jaringan pasar. Dengan modal ini akan sangat membantu pengusaha Jombang
menguasai pasar minimal pasar Indonesia. Akan tetapi banyak keluhan dari para
pemiliki UMKM pada SDM yang ada di Jombang. Bukan dikarenakan kurang ahli atau
memiliki pengalaman namun untuk cost
karyawan terbilang mahal. Faktor yang
sangat mempengaruhi mahalnya biaya karyawan dikarenakan tenaga ahli di Jombang
terbatas.
4.
Pemanfaatan Teknologi Informasi
Aplikasi teknologi informasi dan komunikasi merupakan
pengembangan teknologi diantaranya adalah media komputer. Komputer merupakan
media dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi yang dimanfaati
sebagai perangkat utama dalam mengelola data sehingga menjadi informasi yang
bermanfaat dengan proses, menyajikan dan mengelola informasi. Dalam dunia
teknologi informasi, perkembangan selalu terjadi dan sangat cepat. Dalam kurun
waktu dekat perubahan dan perkembangan telah terjadi. Seperti bila dulu terpaku
dengan perangkat monitor dan CPU, maka
saat ini telah ada yang lebih instan yakni noot bok (laptop). Kemudian
mentransformasi menjadi gadget yang lebih instan dalam penggunan dan
tidak menghilangkan manfaat aslinya. Pada umumnya ada tiga peranan teknologi
informasi dan komunikasi sebagai yang dikemukakan oleh Munir (2011,33) yakni:
1. Menggantikan peranan manusia dengan melakukan kegiatan otomatis suatu tugas
atau suatu roses tertentu, 2. Memperkuat peranan manusia yaitu menyajikan informasi, tugas atau proses, 3.
Melakukan restrukturisasi atau melakukan perubahan – perubahan pada suatu
tugas.
Dalam kehidupan manusia di era global saat ini,
manusia akan selalu berhubungan dengan teknologi (Isniatun, 2014). Begitu juga
pada dunia pengusaha, penggunaan TI merupakan hal yang lumrah. Menggelola data
kemudian menjadikan suatu informasi atau-pun mencari informasi pada dunia
perdagangan guna mempersiapkan diri dalam bersaing. Bidang penggunaan TI cukup
berfariasi, TI dapat digunakan untuk mengelola administrasi usaha, mendesain
produk, memasarkan produk hingga sebagai sarana berkomunikasi(Arif, 2009). Pada
tabel 3 akan menerangkan kecenderungan penggunaan TI pada UMKM Jombang. banyak
faktor yang mengakibatkan para pemilik UMKM memanfaatkan TI dan ada faktor yang
mempengaruhi tidak menggunakan TI.
Tabel
3.
Penggunaan
TI pada UMKM Jombang
No
|
Nama UMKM
|
FB
|
E-mail
|
Blogger
|
Website
|
Lain – lain
|
1
|
Dua Putra
|
√
|
√
|
|||
2
|
Rumah Batik
|
√
|
√
|
|||
3
|
Cahaya Ilahi
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
4
|
Rozan Art
|
√
|
√
|
√
|
√
|
|
5
|
Sekar Jati
|
√
|
√
|
|||
6
|
Rejeki
|
√
|
√
|
|||
7
|
Mandiri
|
√
|
√
|
|||
8
|
Takoto
|
√
|
√
|
|||
9
|
MLY Shoes
|
√
|
||||
10
|
RR Jaya
|
√
|
||||
11
|
Kurniarum
|
√
|
√
|
√
|
||
12
|
Karya Inti Sukses
|
√
|
√
|
|||
13
|
Favorit
|
√
|
√
|
√
|
√
|
|
14
|
Yen Collection
|
√
|
√
|
√
|
||
15
|
Griya Manik
|
√
|
√
|
|||
16
|
Angel
|
√
|
√
|
√
|
||
17
|
RT Craft
|
√
|
√
|
√
|
||
18
|
Karya Bagas Jaya
|
√
|
√
|
|||
19
|
Kaffah
|
√
|
√
|
√
|
||
20
|
JP Collection
|
√
|
Sumber:observasi dan wawancara
Penggunaan TI pada UMKM Jombang cukup bervariasi dalam
hal peggunaan internet. Hampir seluruh UMKM telah menggunakan TI untuk
memasarkan produknya melalui jejaring sosial. Dalam hal ini masih banyak UMKM
yang belum mampu menggunakan dan menfaatkan website dan blogger
sebagai sarana pemasaran yang memiliki pasar yang sanggat luas. Pada tinggkatan
penggunaan internet, UMKM masih dalam taraf meanfaatkan guna mencari informasi
perkembangan perdagangan atau hal yang trend pada masyarakat. Selain itu juga
penggunaan e-mail juga terbilang cukup banyak dalam pemanfaatan untuk sarana
berkomunikasi konsumen kepada UMKM. Sedangkan penggunaannya untuk bidang
produksi masih terbilang rendah, seperti dimanfaatkan untuk kegunaan
administrasi dan penggunaan desain produk.
Pemanfaatan TI dalam menunjang kemajuan usaha yang
dilakukan pengusaha memiliki banyak faktor yakni: 1. Latar belakang pendidikan,
2. Pengalaman. Sebagian pengusaha yang berlatar belakang pendidikan tinggi
menyatakan memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi merupakan hal sangat
dibutuhkan. Dikarenakan perkembangan zaman yang sudah memulai membuka untuk
dunia. Oleh sebab itu sangat diharuskan
mampu memanfaatkan kecanggihan TI. Berbeda pandangan dengan pengusaha yang
berlatar belakang pendidikan bukan penididkan tinggi. Hampir semua pengusaha
yang berlatar belakang non pendidikan tinggi beranggapan penggunaan TI tidak
membawa dampak pada pengembangan usahanya. Terlihat banyak pengusaha yang belum
mampu menguasai dan menfaatkan TI dalam memasarkan atau-pun mempermudah dalam
memproduksi. Hampir semua penggusaha di Jombang berlatar belakang non
pendidikan tinggi. Dimana orientasi usahanya hanya pada sampai titik membuka
usaha dan menghasilkan hanya sebatas menutupi kebutuhan. Namun dibalik
kelemahan itu pemerintah Jombang membuat alternatif yakni memberikan lapangan belajar
memahami dunia bisnis. Maka beberapa UMKM yang telah mengikuti program yang
dijalankan oleh pemerintah memiliki orientasi yng berbeda dengan pengusaha yang
lain. Hanya saja hingga saat ini program tersebut belum mampu dinikmati oleh
seluruh pengusaha di Jombang. sehingga masih terdapat cukup banyak pengusaha
Jombang yang orientasi usahanya orientasi tradisional.
5.
Strategi Pemasaran UMKM Jombang
Menguasai pasar merupakan tujuan setiap pengusaha.
Menerapkan dan memunculkan produk – produk yang memiliki inovasi baru adalah
langkah – lagkah untuk mengusai konsumen. Namun dalam memperkenalkan produk
kepada masyarakat membutuhkan beberapa strategi pemasaran atau promosi. Karena
dengan memasarkan pengusaha akan memiliki peuang untuk mendapatkan apa yang mereka
sasar. Dalam hal memasarkan produk, pengusaha memiliki banyak variasi
saran untuk memasarkan produknya. Hampir semua pengusaha di Jombang menggunakan
peluang pameran yang biasanya diadakan pihak pemerintah untuk memamerkan
produknya kepada masyarakat. Membuka
toko sendiri juga terbilang cukup banyak. Karena kebanyakan UMKM di Jombang
bertindak selain memproduksi juga menjual produk. Jadi produk yang telah
diproduksi tidak hanya di suplay ke distributor namun juga di pasarkan sendiri.
Dalam hal memasarkan, pemilik UMKM lebih menekankan
pada kekuatan jaringan yang telah dibangun. Maka dalam memasrkan tidak begitu
ditekankan pada media yang tersedia. Bagi pengusaha Jombang, lebih nyata pada
pembangunan jaringan pasar dari pada melalui. Namun tidak dapat dipungkiri efek
media pada keputusan membeli konsumen sangat besar pengaruhnya.
6.
Kesimpulan
Dalma mempersiapkan menjelang perdagangan antar negara
– negara ASEAN, perlu kiranya pembentukan orientasi usaha yang baru bagi para
pengusaha Jombang. Ketika terbentuknya orientasi usaha yang baru terbentuk yang
berlandaskan era globalisasi, akan membentuk UMKM yang siap lepas landas untuk
bersaing dengan perusahaan baik itu usaha kecil menengah ataupun perusahaan
besar. Mematangkan strategi pemasaran denga mempertimbangkan tempat sasaran
(lingkungan sasaran), penyesuaian harga dan memberikan produk yang diinginkan
konsumen lalu mempromosikan dengan cara kekinian. Maka akan membantu UMKM untuk
mengusasi pasar yang di targetkan.
Pustaka
Abidin,
Abdillah. 2010. Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Sebagai
Kekuatan Strategis Dalam Mempercepat Pembangunan Daerah. STIE Nobel Indonesia.
Makasar
Assuari,
Sofjan. 2011. Manajemen Pemasaran. Jakarta. Raja Grafindo Persada.
Ayu M., Kartika. 2014. Identifikasi Kesiapan Industri
Kecil Menengah (IKM) Alas Kaki di Kota Mojokerto Menghadapi Pasar Bebas ASEAN.
Malang. Universitas Brawijaya.
Mardiana P.
Ninuk, dkk. 2015. Menatap Indonesia 2015. Jakarta. Kompas Penerbit.
Nurbaity L.
Arliana, 2004, Strategi Pemasaran Dalam Persaingan Bisnis, Jurnal Umum
Universitas Sumatera Utara, Medan
Rahman
Arif, 2009, Peranan Teknologi Dalam Peningkatan Daya Saing Usaha Kecil
Menengah, Jurnal Umum Universitas Widyatama, Bandung.
Sukarno Sadono. 1985.
Ekonomi Pembangunan. Jakarta. Lembaga
Penerbit Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia.Suryana. 2009. Kewirausahaan. Jakarta. Salemba
Empat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar