MEMIMPIN,
PEMIMPIN DAN KEPEMIMPINAN
Selama bertahun-tahun, padangan kita
mengenai apa kepemimpinan itu dan siapa yang dapat mempraktekkannya selalu
berubah-ubah. Pada suatu waktu, keahlian kepemimpinan dianggap sebagai suatu
bawaan sejak lahir. Pemimpin dilahirkan, dan bukannya diciptakan. Asumsi ini
membimbing lahirnya teori kepemimpinan Great Man. Teori ini melihat
kekuasaan ada pada sejumlah orang tertentu yang karena pewarisan dan
keberuntungan membuat mereka menjadi pemimpin. Mereka yang dari keturunan
tertentu dapat memimpin, sedang yang lainnya harus dipimpin[1].
Dengan kata lain, siapa yang terlahir dari seorang raja, maka dia akan menjadi
raja. Sedangkan yang lahir dari orang tua sebagai rakyat biasa, maka ia akan
menjadi rakyat biasa.
Pemimpin besar dilahirkan bukan
dibentuk, seperti yang dikatakan oleh Thomas Carly. Argumentasi itu masih kuat
melekat pada masyarakat kita. Seorang pemimpin tidak harus menjadi seorang
menejer. Seorang pemimpin tidak harus seorang raja. Tetapi raja dan menejr juga
boleh menjadi seorang pemimpin. Akan masih jarang diantara kita yang menyadari
itu. Anggapan kita bahwa seorang bisa memimpin bila kita pada posisi yang
teratas, atau masih terikat dengan yang namanya jabatan. bila kita berkiblat
kepada bapak BF Skiner. Padahal, setiap orang dapat memiliki jiwa
kepemimpinan melalui cara pembelajaran, observasi dan pengalaman. Menurut teori
ini, bahwa semua manusia berhak menjadi pemimpin. Tidak memandang ia terlahir
dari seorang raja, pangeran, presiden atau dia terlahir dari seorang rakyat
miskin yang tak terlihat dikebanyakan orang.
Oke. Sudah lumayan untuk membongkar
pandangan – pandangan kita mengenai pemimpin atau kepemimpinan. Bila kita lihat
dari dua bentuk argumentasi diatas, yang menerangkan bahwa, setiap orang itu
berhak menjadi pemimpin. Argumentasi yang lain mengatakan bahwa seorang
pemimpin terlahir sudah memiliki jiwa kepemimpinan. Maka tiap – tiap dari argument
diatas akan benar – benar terjadi. Kemungkinan akan ada sifat, sikap dan
prilaku bawaan dari orang tuanya yang berawal adalah seorang pemimpin.
Kemungkinan juga sifat, sikap dan perilaku itu akan timbul bermula dari
pengalaman dan perkembangan ilmu pengetahuannya. Selanjutnya kita mencoba
mengupas dari kata; memimpin, pemimpin kemudian kepemimpinan.
Memimpin. Tindakan yang dengan tindakan itu
sesorang dapat mempengaruhi orang lain.
Memimpin tindakan seorang pemimpin yang harus dapat mempengaruhi para
anggotanya untuk melakukan sesuatu. Maka setiap sesorang/pemimpin yang mampu
mempengaruhi orang lain untuk melakukan apa yang ia inginkan atau yang harus
dilakukan maka disebut memimpin.
Pemimpin. Seseorang yang mampu
mempengaruhi orang lain dengan sikap dan atau dengan tindakannya. Dimana orang
lain yang dipengaruhi akan mampu melakukan tindakan tersebut dengan suka rela.
Kecenderungannya seorang pemimpin ini memiliki pengikut, walau ia bukan seorang
ketua dalam organisasi, ataupun seorang menejer. Jadi, seorang pemimpin itu
harus memilik seni dalam mempengaruhi orang lain.
Kepemimpinan. Kemampuan individu
untuk mempengaruhi, memotivasi, dan membuat orang lain mampu memberikan
kontribusinya demi efektivitas dan keberhasilan organisasi (House et.Al, 1999)[2].
Dari beberapa penjelasan diatas baik itu mengenai memimpin dan pemimpin. Bila
kita kaji lagi bahwa memimpin itu adalah tindakan untuk mempengaruhi sedangkan
pemimpin itu adalah orang yang mempengaruhi. Maka kepemimpinan itu tidak lain
merupakan serangkaian tidakan yang berkecenderungan kepada prilaku untuk
memimpin atau bisa dikatakan proses mempengaruhi orang lain. Bila seseorang
memiliki jiwa kepemimpinan, maka ia akan mampu melakukan proses tindakan yang
nantinya akan mempengaruhi seseorang lainnya. Ada banyak faktor seseorang itu
dapat mempengaruhi orang lain. Faktor – faktor itu atara lain (1).Kekuatan dari
keahlian yang ada pada dirinya (2). Kekuatan dari menghargai orang lain (3).
Kekuatan suatu jabatan (4). Kekuatan kharisma, dan (5). Kekuatan dari
paksaan/rasa takut.
Keahlian yang ada pada diri. Proses
mempengaruhi yang paling kuat mungkin ada pada faktor pertama ini. Kekuatan
dari keahlian seseorang yang dimiliki, memang sangat mempengaruhi untuk dapat
membuat orang lain terpengaruh. Misalnya, seorang guru besar ekonomi berbicara
didepan publik dan berbicara mengenai perekonomian masyarakat guna meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Maka hampir dari para pendengar akan mendengarkan
dengan seksama, dan kemungkinan besar dari para pendengar akan menjalankan apa
yang dikatakan oleh guru besar tersebut. Karena masyarakat menganggap ia benar
dan pasti akan benar karena dia memiliki kemampuan dibidang tersebut. Atau
contoh lain, dalam suatu kelompok terdapat 5 sampai 6 orang. Salah satu
diantara mereka adayang lebih menonjol, baik dilihat dari kedewasaannya,
kepintarannya dan analisisnya. Maka pada kelompok itu, bila si pintar itu
mengatakan sesuatu untuk dilakukan, akan dapat mempengaruhi orang lain/teman 0
temannya yang lain, untuk melakukan apa yang telah dikonsep.
Menghargai orang lain. Kekuatan
penghargaan kepada orang lain, termasuk faktor yang kuat dalam mempengaruhi
orang lain. Pada dasarnya setiap manusia memiliki sifat yang balas budi. Kita
sering mengalami hal itu, atau kita pernah memperhatikan hal itu. Dalam
lingkungan sosial, bilamana ada seseorang yang mau menghargai seseorang baik
berupa material ataupun non material. Maka mereka yang mendapatkan penghargaan
dari seseorang ia, akan lebih menuruti apa kemauan dari sang pemberi
penghargaan. Misalnya, yakin adalah anak yang bergaul dalam kelompok
bermainnya, yang mereka berinama pena sosial. Dalam kesehhariannya,
yakin sering mengajak teman – temannya ngopi sekaligus membahas keberlangsungan
kelompok mereka. Pada akhirnya semua teman – teman selalu diteraktir oleh
yakin. Dari itu kita dapat melihat, bahwa pemimpin dari kelompok itu ialah
yakin, karena ia seing mentraktir teman- teman yang lain. Kenapa dikatakan
pemimpin, ya karena manusia itu tipe yang selalu ingin balas budi,
kecenderunugan dari teman – teman yakin, akan lebih mengikuti aoa yang
dikatakan olehnya. Contoh lain, fenomena yang sering kita alami dan terlebih
fenomena ini hanya ada pada momen tertentu. Ketika adanya pemilihan pemerintah
daerah, baik itu bupati, DPRD ataupun yang lain, masyarakat akan lebih
cenderung kepada mereka sang calon yang memilik harta lebih. Pada saat
kampanye, banyak yang tidak di dukung dikarenakan si calon tidak memberi
material yang mengiyurkan. Ini adalah salah satu trik untuk mempengaruhi
masyarakat.
Jabatan. Tidak bisa diraukan lagi,
seseorang yang memiliki jabatan tinggi maka akan mudah untuk mempengaruhi orang
lain, entah dengan cara apa ia melakukannya. Karena seorang yang memiliki
jabatan ia memliki kekuata untuk dapat mempengerahui seseorang. Misal seorang
ketua akan mudah memerintahkan anggotanya melakukan sesuatu.
Karisma. Mengendalikan jiwa
pemiliknya, menghancurkan seluruh rasa takut dan mengekspos segala hal biak
yang tersembuny dalam diri pemiliknya.karisma memberikan efek cinta dan
bahagia, benci dan marah, keberanian dan komitmen, integritas dan loyalitas.
Bilamana seseorang memiliki karisma yang tinggi maka ia bisa mengayomi dan
dihormati teman dan orang – orang disekelilingnya tanpa banyak bicara. Karisma
adalahsuatu kekuatan yang dimiliki manusis untuk memikat orang lain, menambah
pengikut dan mempengruhi orang lain dengan daya tariknya.
Kekuatan dari paksaan/rasa takut. Faktor
lain yang dapat mempengaruhi orang lain untuk melakukan sesuatu iadalah dengan
sebuah paksaan atau membuat rasa takut pada orang tersebut. Sifat dasar lain
dari manusia memiliki rasa kecemasan atau rasa takut. Maka bila ada ancaman
yang menghampirinya akan muncul rasa takut dari dalam dirinya. Bila sesorang
telah merasakan ketakutan atau kecemasan, maka ia kan melakukan apa saja demi
kenyamanan dalam hidupnya. Maka dari itu, seseorang yang diancam oeh orang lain
cenderung akan melakukan apa yang diperintahkannya.
Demikian tulisan mengenai apa
pemimpin dan kepemimpinan, dan bagaiman menjadi seorang yang dapat mempengaruhi
orang lain. Semoga kamu dapat menjadi seorang pemimpin yang dapat mengayomi
bahawanmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar