Rabu, 16 Desember 2015

Kepemimpinan

MEMIMPIN, PEMIMPIN DAN KEPEMIMPINAN
Selama bertahun-tahun, padangan kita mengenai apa kepemimpinan itu dan siapa yang dapat mempraktekkannya selalu berubah-ubah. Pada suatu waktu, keahlian kepemimpinan dianggap sebagai suatu bawaan sejak lahir. Pemimpin dilahirkan, dan bukannya diciptakan. Asumsi ini membimbing lahirnya teori kepemimpinan Great Man. Teori ini melihat kekuasaan ada pada sejumlah orang tertentu yang karena pewarisan dan keberuntungan membuat mereka menjadi pemimpin. Mereka yang dari keturunan tertentu dapat memimpin, sedang yang lainnya harus dipimpin[1]. Dengan kata lain, siapa yang terlahir dari seorang raja, maka dia akan menjadi raja. Sedangkan yang lahir dari orang tua sebagai rakyat biasa, maka ia akan menjadi rakyat biasa.
Pemimpin besar dilahirkan bukan dibentuk, seperti yang dikatakan oleh Thomas Carly. Argumentasi itu masih kuat melekat pada masyarakat kita. Seorang pemimpin tidak harus menjadi seorang menejer. Seorang pemimpin tidak harus seorang raja. Tetapi raja dan menejr juga boleh menjadi seorang pemimpin. Akan masih jarang diantara kita yang menyadari itu. Anggapan kita bahwa seorang bisa memimpin bila kita pada posisi yang teratas, atau masih terikat dengan yang namanya jabatan. bila kita berkiblat kepada bapak BF Skiner. Padahal, setiap orang dapat memiliki jiwa kepemimpinan melalui cara pembelajaran, observasi dan pengalaman. Menurut teori ini, bahwa semua manusia berhak menjadi pemimpin. Tidak memandang ia terlahir dari seorang raja, pangeran, presiden atau dia terlahir dari seorang rakyat miskin yang tak terlihat dikebanyakan orang.
Oke. Sudah lumayan untuk membongkar pandangan – pandangan kita mengenai pemimpin atau kepemimpinan. Bila kita lihat dari dua bentuk argumentasi diatas, yang menerangkan bahwa, setiap orang itu berhak menjadi pemimpin. Argumentasi yang lain mengatakan bahwa seorang pemimpin terlahir sudah memiliki jiwa kepemimpinan. Maka tiap – tiap dari argument diatas akan benar – benar terjadi. Kemungkinan akan ada sifat, sikap dan prilaku bawaan dari orang tuanya yang berawal adalah seorang pemimpin. Kemungkinan juga sifat, sikap dan perilaku itu akan timbul bermula dari pengalaman dan perkembangan ilmu pengetahuannya. Selanjutnya kita mencoba mengupas dari kata; memimpin, pemimpin kemudian kepemimpinan.
 Memimpin. Tindakan yang dengan tindakan itu sesorang dapat mempengaruhi orang lain.  Memimpin tindakan seorang pemimpin yang harus dapat mempengaruhi para anggotanya untuk melakukan sesuatu. Maka setiap sesorang/pemimpin yang mampu mempengaruhi orang lain untuk melakukan apa yang ia inginkan atau yang harus dilakukan maka disebut memimpin.
Pemimpin. Seseorang yang mampu mempengaruhi orang lain dengan sikap dan atau dengan tindakannya. Dimana orang lain yang dipengaruhi akan mampu melakukan tindakan tersebut dengan suka rela. Kecenderungannya seorang pemimpin ini memiliki pengikut, walau ia bukan seorang ketua dalam organisasi, ataupun seorang menejer. Jadi, seorang pemimpin itu harus memilik seni dalam mempengaruhi orang lain.
Kepemimpinan. Kemampuan individu untuk mempengaruhi, memotivasi, dan membuat orang lain mampu memberikan kontribusinya demi efektivitas dan keberhasilan organisasi (House et.Al, 1999)[2]. Dari beberapa penjelasan diatas baik itu mengenai memimpin dan pemimpin. Bila kita kaji lagi bahwa memimpin itu adalah tindakan untuk mempengaruhi sedangkan pemimpin itu adalah orang yang mempengaruhi. Maka kepemimpinan itu tidak lain merupakan serangkaian tidakan yang berkecenderungan kepada prilaku untuk memimpin atau bisa dikatakan proses mempengaruhi orang lain. Bila seseorang memiliki jiwa kepemimpinan, maka ia akan mampu melakukan proses tindakan yang nantinya akan mempengaruhi seseorang lainnya. Ada banyak faktor seseorang itu dapat mempengaruhi orang lain. Faktor – faktor itu atara lain (1).Kekuatan dari keahlian yang ada pada dirinya (2). Kekuatan dari menghargai orang lain (3). Kekuatan suatu jabatan (4). Kekuatan kharisma, dan (5). Kekuatan dari paksaan/rasa takut.
Keahlian yang ada pada diri. Proses mempengaruhi yang paling kuat mungkin ada pada faktor pertama ini. Kekuatan dari keahlian seseorang yang dimiliki, memang sangat mempengaruhi untuk dapat membuat orang lain terpengaruh. Misalnya, seorang guru besar ekonomi berbicara didepan publik dan berbicara mengenai perekonomian masyarakat guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Maka hampir dari para pendengar akan mendengarkan dengan seksama, dan kemungkinan besar dari para pendengar akan menjalankan apa yang dikatakan oleh guru besar tersebut. Karena masyarakat menganggap ia benar dan pasti akan benar karena dia memiliki kemampuan dibidang tersebut. Atau contoh lain, dalam suatu kelompok terdapat 5 sampai 6 orang. Salah satu diantara mereka adayang lebih menonjol, baik dilihat dari kedewasaannya, kepintarannya dan analisisnya. Maka pada kelompok itu, bila si pintar itu mengatakan sesuatu untuk dilakukan, akan dapat mempengaruhi orang lain/teman 0 temannya yang lain, untuk melakukan apa yang telah dikonsep.
Menghargai orang lain. Kekuatan penghargaan kepada orang lain, termasuk faktor yang kuat dalam mempengaruhi orang lain. Pada dasarnya setiap manusia memiliki sifat yang balas budi. Kita sering mengalami hal itu, atau kita pernah memperhatikan hal itu. Dalam lingkungan sosial, bilamana ada seseorang yang mau menghargai seseorang baik berupa material ataupun non material. Maka mereka yang mendapatkan penghargaan dari seseorang ia, akan lebih menuruti apa kemauan dari sang pemberi penghargaan. Misalnya, yakin adalah anak yang bergaul dalam kelompok bermainnya, yang mereka berinama pena sosial. Dalam kesehhariannya, yakin sering mengajak teman – temannya ngopi sekaligus membahas keberlangsungan kelompok mereka. Pada akhirnya semua teman – teman selalu diteraktir oleh yakin. Dari itu kita dapat melihat, bahwa pemimpin dari kelompok itu ialah yakin, karena ia seing mentraktir teman- teman yang lain. Kenapa dikatakan pemimpin, ya karena manusia itu tipe yang selalu ingin balas budi, kecenderunugan dari teman – teman yakin, akan lebih mengikuti aoa yang dikatakan olehnya. Contoh lain, fenomena yang sering kita alami dan terlebih fenomena ini hanya ada pada momen tertentu. Ketika adanya pemilihan pemerintah daerah, baik itu bupati, DPRD ataupun yang lain, masyarakat akan lebih cenderung kepada mereka sang calon yang memilik harta lebih. Pada saat kampanye, banyak yang tidak di dukung dikarenakan si calon tidak memberi material yang mengiyurkan. Ini adalah salah satu trik untuk mempengaruhi masyarakat.
Jabatan. Tidak bisa diraukan lagi, seseorang yang memiliki jabatan tinggi maka akan mudah untuk mempengaruhi orang lain, entah dengan cara apa ia melakukannya. Karena seorang yang memiliki jabatan ia memliki kekuata untuk dapat mempengerahui seseorang. Misal seorang ketua akan mudah memerintahkan anggotanya melakukan sesuatu.
Karisma. Mengendalikan jiwa pemiliknya, menghancurkan seluruh rasa takut dan mengekspos segala hal biak yang tersembuny dalam diri pemiliknya.karisma memberikan efek cinta dan bahagia, benci dan marah, keberanian dan komitmen, integritas dan loyalitas. Bilamana seseorang memiliki karisma yang tinggi maka ia bisa mengayomi dan dihormati teman dan orang – orang disekelilingnya tanpa banyak bicara. Karisma adalahsuatu kekuatan yang dimiliki manusis untuk memikat orang lain, menambah pengikut dan mempengruhi orang lain dengan daya tariknya.
Kekuatan dari paksaan/rasa takut. Faktor lain yang dapat mempengaruhi orang lain untuk melakukan sesuatu iadalah dengan sebuah paksaan atau membuat rasa takut pada orang tersebut. Sifat dasar lain dari manusia memiliki rasa kecemasan atau rasa takut. Maka bila ada ancaman yang menghampirinya akan muncul rasa takut dari dalam dirinya. Bila sesorang telah merasakan ketakutan atau kecemasan, maka ia kan melakukan apa saja demi kenyamanan dalam hidupnya. Maka dari itu, seseorang yang diancam oeh orang lain cenderung akan melakukan apa yang diperintahkannya.
Demikian tulisan mengenai apa pemimpin dan kepemimpinan, dan bagaiman menjadi seorang yang dapat mempengaruhi orang lain. Semoga kamu dapat menjadi seorang pemimpin yang dapat mengayomi bahawanmu.



[1] Suko susilo, kepemimpinan, sukosusilo.blogspot.com
[2] Suko susilo, kepemimpinan, sukosusilo.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar